Mengenal tanaman kopi
A.
Sejarah
penyebaran
Kopi memiliki sejarah panjang dan berperan penting bagi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tanaman
kopi yang banyak ditanam di berbagai daerah nusantara itu ternyata bukan
tanaman asli Indonesia. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botoni Soviet
menyatakan bahwa sentrum asal tanaman kopi (Coffea Arabica) adalah Abissinia
(Etiopia) yang tersebar di daerah Abissinia, Eritrea dan Somalia.
Sejarah kopi dimulai dari Etiopia (Afrika), sekitar abad
ke-3. Seorang pengembala kambing
menemukan efek yang timbul dari biji kopi pada ternak kambing mereka, yang
membuat kambing tetap terjaga selama beberapa jam . meskipun demikian, tidak
ada catatan yang dapat membuktikan kejadian tersebut. Dari Etiopia, kopi
menyebar ke Negara lain di Afrika, seperti Yaman dan Mesir.
Kopi yang disangrai dan dibuat minuman pertama kali
diperkenalkan di Negara Arab, sehingga kemudian diabadikan sebagai salah satu
jenis kopi, yaitu Arabika. Beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi dibawa
melewati laut merah ke Arab dengan metode penyajian kopi yang lebih maju.
Pada abad ke-13 seluruh produksi kopi menyebar ke Afrika
Utara, Negara-negara Mediterania, dan India. Pada abad ke-14 hingga
ke-15,budaya minum kopi sudah menyebar ke Turki, Mesir, Syria, dan Persia.
Perkembangan selanjutnya, pada abad 15-16, kopi telah ditanam, dipanen dan
diperdagangkan untuk dikonsumsi di seluruh tanah Mesir, Syria dan Turki. Pada
saat itu kopi menjadi minuman utama di Negara-negara Islam. Penanaman kopi
makin meluas hingga daerah-daerah di Afrika Utara, Mediaterania, dan India.
Pada abad ke-16 seluruh produksi kopi dikuasai Arab. Pada
masa itu belum ada budi daya tanaman kopi di luar Arab karena orang Arab
mengekspor biji kopi yang tidak subur (infertil) dengan masak dan mengeringkan
terlebih dahulu. Memasuki tahun 1600-an, seorang peziarah India berhasil
membawa biji kopi fertile ke luar Arab (Makkah), dan kemudian ditanam
diberbagai daerah diluar Arab. Pada tahun 1615, orang Itali untuk pertama
kalinya berhasil membawa biji kopi dari Turki ke Venezia, tetapi hingga abad
ke-17 bangsa Eropa belum mengenal kopi. Setahun kemudian tepat tahun 1616,
Belanda menjadi Negara pertama di Eropa yang berhasil membudidayakan kopi. Pada
tahun 1650, untuk pertama kalinya Inggris memiliki kedai kopi di kota Oxford,
dan tahun 1652 Inggris sudah memiliki ratusan kedai kopi.
Di Indonesia, tanaman kopi dikenal sejak tahun 1696, yang
didatangkan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Pada awalnya pemerintah Belanda
menanam kopi di sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga
ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Expor
kopi Indonesia pertama kali dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dan sepuluh tahun
kemudian expor kopi terus meningkat hingga 60 ton/tahun. Indonesia menjadi
Negara yang mengembangkan perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Etiopia.
Selanjutnya, penanaman kopi meluas ke luar Jawa, Seperti Sumatera, Bali,
Sulawesi dan Timor. Di Sulawesi, kopi mulai ditanam pada tahun 1750, di dataran
tinggi Sumatera Utara dekat Danau Toba ditanam sekitar tahun 1888, dan di Gayo
dekat danau laut tawar pada tahun 1924. Penanaman kopi dalam bentuk kultur
perkebunan mula-mula berkembang di daerah Semarang, Solo, dan Kedu(Jawa Timur),
kemudian meluas di daerah Besuki dan Malang (Jawa Timur) Hingga ke Sumatera,
Terutama Lampung, Palembang, dan Sumatera Barat.
Jenis kopi pertama kali ditanam di Indonesia adalah kopi
Arabika (Coffea Arabica). Daerah penanam kopi Arabika dirintis di Kayumas,
Blawan, Kalisat, dan Bondowoso (Jawa Timur). Pada umumnya kopi Arabika tumbuh
baik di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Memasuki abad ke-20 tanaman kopi
Arabika di Indonesia terserang penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) yang
hamper memusnakan seluruh perkebunan kopi. Pemerintah Belanda mendatangkan kopi
Liberika untuk menanggulangi penyakit tersebut, tetapi varietas ini tidak
begitu popular dan juga terserang penyakit karat daun. Didatangkan lagi jenis
kopi Robusta (Coffea canaphora) yang mempunyai karakteristik tahan terhadap
penyakit karat daun dan produksinya tinggi. Kopi Robusta banyak ditanam di
daerah Ngrangkah Pawon (Kediri), Bangelan (Malang), Malangsari, dan
Kaliselogiri (Banyuwangi), Jawa Timur. Kopi
Robusta tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah.
Pada abat ke-18 dan 19, Indonesia dikenal sebagai produsen
kopi Arabika, dan pada awal abad ke-20 menjadi produsen kopi Robusta.
Selanjutnya, kopi Arabika dan Robusta berkembang sebagai tanaman perkebunan di
Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sehingga beberapa waktu
yang lalu, kata “Kopi” dan “Pulau Jawa” sangat dikenal di luar negeri. Dalam
perkembangan selanjutnya, daerah penyebaran dan penghasil kopi utama Indonesia
adalah Sumatera, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan
Irian Jaya.
Saat ini kopi merupakan salah sati komoditas perdagangan
dunia terbesar kedua setelah minyak. Perdagangan kopi bernilai lebih dari $ 12
miliar dolar per tahun, terutama dari Negara-negara berkembang sebagai
produsen, dan Negara-negara industri sebagai konsumen. Kopi merupakan minuman
kedua yang dikonsumsi di seluruh dunia, setelah air.